"Barangsiapa dikehendaki baginya kebaikan oleh Allah, maka Dia akan memberikan PEMAHAMAN AGAMA kepadanya.” (HR. Bukhari no. 71 dan Muslim no. 1037)

Senin, 08 Juli 2013

Menyiapkan Diri Menyambut Bulan Suci Ramadhan


Bismillahirahmanirahim
Marhaban ya Ramadhan

Alhamdulillah kita panjatkan puji syukur kita kepada Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk berjumpa dengan bulan-Nya. Bulan yang lebih utama diantara bulan yang lain dimana rahmat dan berkah-Nya sangat besar, dimana Allah mengampuni dosa dosa hambanya yang mau mendekatkan diri pada-Nya dan menjaga dari perkara yang haram, dan dimana Allah SWT melindungi hambanya dari api neraka dan membuka pintu surga. 

Rasulullah telah menggariskan dan memberi gambaran tentang datangnya bulan ramadhan, dalam hal ini Rasulullah bersabda dalam khotbahnya :
"Sungguh telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang penuh
keberkatan. Allah telah mewajibkan kepadamu puasa-Nya. Didalam bulan
Ramadhan dibuka segala pintu syurga dan dikunci segala pintu neraka dan
dibelenggu seluruh syaithan. Padanya ada suatu malam yang terlebih baik
dari seribu bulan. Barangsiapa tidak diberikan kepadanya kebaikan malam
itu, maka sesungguhnya dia telah dijauhkan dari kebajikan."
"Telah datang kepadamu bulan Ramadhan penghulu segala bulan, maka "Selamat datanglah" kepadanya."
Wahai manusia, sesungguhnya kamu akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkatan, bulan yang Allah telah menjadikan puasanya suatu kewajiban, dan qiam dimalam harinya suatu tatawwu'.
Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan didalamnya samalah dia dengan orang yang menunaikan sesuatu fardhu didalam bulan yang lainnya. Barangsiapa menunaikan sesuatu fardhu dalam bulan Ramadhan samalah dia dengan orang yang mengerjakan tujuh puluh fardhu dibulan lainnya. Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu pahalanya adalah surga. Ramadhan itu adalah bulan memberikan pertulungan dan bulan Allah memberikan rezeki kepada mukmin didalamnya.
Barangsiapa memberikan makanan berbuka kepada orang yang berpuasa, yang demikian itu adalah pengampunan bagi dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka. Orang yang memberikan makanan itu memperoleh pahala seperti yang diperoleh orang yang berpuasa. Allah memberikan pahala itu kepada orang yang memberikan walaupun sebutir korma, atau seteguk air, atau sehirup susu. Dialah bulan yang permulaannya Rahmah, pertengahannya ampunan, dan akhirnya kemerdekaan dari neraka. Barangsiapa yang meringankan beban seseorang (yang membantunya) niscaya Allah mengampuni dosanya. Oleh itu banyakkanlah yang empat perkara dibulan Ramadhan.
Dua perkara untuk mendatangkan keredhaan Tuhanmu dan dua perkara lagi kamu sangat menghajatinya. Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya tiada tuhan melainkan Allah dan mohon ampun kepada-Nya.
Dua perkara yang kamu sangat memerlukannya ialah mohon surga dan
perlindungan dari neraka. Barangsiapa memberi minum orang yang
berpuasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari air kolamku dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk kedalam surga."
(H.R.Ibnu Khuzaimah)
Sebagai rasa syukur telah bertemu dengan bulan ramadhan kali ini hendaknya kita melepas segala hal yang dilarang Allah dan meluangkan waktu demi waktu yang kita jalani untuk beribadah kepada Allah. Jangan sekali kali kita menyia-nyiakan waktu kita untuk hal yang tidak berguna agar kita tidak termasuk orang yang merugi.
“Sungguh rugi seseorang ketika (nama)ku disebut di sampingnya tetapi dia tidak bershalawat atasku. Sungguh rugi seseorang yang bertemu dengan Ramadhan, lalu Ramadhan itu berlalu darinya sebelum dosa-dosa dirinya diampuni, dan sungguh rugi seseorang yang mendapati kedua orang tuanya dalam keadaan renta, tetapi keduanya tidak (menjadi sebab yang) memasukkannya ke dalam surga. Rib’i berkata: Aku tidak tahu kecuali dia berkata: Atau salah satu dari kedua orang tuanya.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah, dan al-Hakim)
Menyambut datangnya bulan suci bukan berarti kita menambah porsi makan kita untuk menghadapi lemahnya dahaga saat bulan puasa, bukan pula berarti kita bersuka cita memakan semua yang lezat sebelum dilarang di bulan puasa, dan bukan berarti kita rekreasi berwisata ke pantai seperti yang biasa dilakukan kebanyakan dari kita yang salah memaknai datangnya ramadhan. Jauh dari pemikiran yang sempit seperti itu, kita menilik hati kita. Sudah siap kah kita menghadapi bulan puasa ini? Jika belum masih ada waktu.
Apa sih yang harus disiapkan menyambut bulan ramadhan?
Sebagai muslim mempersiapkan bulan yang sangat mulia ini dapat dilakukan dengan menyucikan diri lahir dan batin, ilmu, dan harta.
Menyucikan Lahir dan Batin (Tazkiyatul Nafs)
Sucinya lahir dan batin akan menuntun kita menuju kesempurnaan ibadah. Dalam hal ini menyucikan lahir dan batin dapat dilakukan dengan mendekatkan diri kepada Allah, memperbanyak ibadah misalnya puasa rajab dan sya’ban, dan menghilangkan penyakit hati, serta menjauhkan diri dari maksiat. Dengan demikian kita diharapkan mampu memetik manfaat yang maksimal saat kita menjalani puasa di bulan ramadhan.
Memperbanyak puasa pada bulan Sya’ban merupakan sunnah Rasul Shalallahu ‘alaihi Wassallam. Aisyah ra, ia berkata, “Aku belum pernah melihat Nabi Shalallahu ‘alaihi Wassallam berpuasa sebulan penuh kecuali bulan Ramadhan, dan aku belum pernah melihat Nabi Shalallahu ‘alaihi Wassallam berpuasa sebanyak yang ia lakukan di bulan Sya’ban." (HR. Bukhari dan Muslim).
Menyiapkan ilmu
Ilmu ini tidak bisa dianggap remeh. Pasalnya setiap kita melaksanakan ibadah harus punya ilmunya. Kalau tidak tahu ilmunya, maka bagaimana kita bisa beribadah dengan baik? Oleh karena itu, kita menyiapkan ilmu ilmu fiqih mengenai beribadah dibulan ramadhan yang sangat dianjurkan misalnya sholat tarawih, sholat witir, sholat dhuha, sholat malam, sholat tasbih dan lain sebagainya. Salah seorang sahabat nabi Mu’adz bin Jabal r.a berkata: ”Hendaklah kalian memperhatikan ilmu, karena mencari ilmu karena Allah adalah ibadah”.
Selain itu kita juga perbanyak membaca Al-qur’an dimana bulan ramadhan ini merupakan bulan turunnya Al-qur’an pertama kali. Namun tentu jangan mengabaikan ilmunya juga. Percuma sekali kita khatam berkali kali di bulan ramadhan tapi bacaan yang kita ucapkan salah dan tidak berdasar ilmu tajwid yang ada. Alangkah baiknya jika bacaan kita kurang lancar hendaknya menimba ilmu lebih banyak lagi agar ketika kita telah keluar dari bulan ramadhan terdapat suatu peningkatan kualitas.
Menyedekahkan harta
Seperti yang kita ketahui bahwa menyedekahkan harta memiliki banyak keutamaan. Apalagi jika dilakukan di bulan ramadhan. Banyak cara untuk bisa bersedekah di jalan Allah misalnya infaq di masjid, ifthar(memberi makanan buka puasa), zakat mal, zakat fitrah, dan menyantuni anak yatim yang memang sangat dianjurkan. Allah akan melipatgandakan amal kita dan kita tidak tahu seberapa besar lipat gandanya.
Allah berfirman :
“Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui”. (QS. Al Baqarah : 261)
Semoga Bermanfaat

0 komentar:

Posting Komentar

Bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mengajarkan suatu ilmu, maka dia mendapatkan pahala orang yang mengamalkannya, tidak mengurangi dari pahala orang yang mengamalkannya sedikitpun".

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls