"Barangsiapa dikehendaki baginya kebaikan oleh Allah, maka Dia akan memberikan PEMAHAMAN AGAMA kepadanya.” (HR. Bukhari no. 71 dan Muslim no. 1037)

Sabtu, 23 Juni 2012

Sah kah Shalat Anda?

Ketika saya melihat teman-teman lagi shalat di masjid, saya berfikir sejenak bahwa ternyata kebanyakan diantara mereka tidak mengerti tentang hukum sutrah. Ketika saya bertanya Apa sebenarnya sutrah dalam sholat itu ? Apa fungsinya? Teman-teman ku Cuma bergumam ” Hhemm apa ya?”. Ternyata sebagian dari mereka belum mengetahui masalah sutroh. Sutroh akan membuat shalat akan lebih sempurna, so, at this oportunity, i will explain about sutrah. Check it out !

Sutrah adalah pembatas yang terletak didepan orang yang sedang melaksanakan sholat dengan tujuan untuk menghalangi orang atau sesuatu bisa jadi binatang yang lewat di tempat sujudnya. Sutrah banyak macamnya. Dapat berupa dinding, tiang, kursi, tas, maupun sepeda motor ( jika dalam berpergian). Rasulullah pernah bersabda :

إذا وضع أحدكم بين يديه مثل مؤخرة الرحل فليصل ولا يبال من مر وراء ذلك

“ Jika seseorang diantara kalian telah meletakkan di depannya seperti kayu yang berada di ujung belakang pelana, maka hendaknya dia sholat dengan tidak usah menggubris setiap yang lewat di belakang ( sutrah ) tadi. “ ( HR Muslim )

Ini menafsirkan bahwa sutrah adalah setinggi kayu di ujung belakang pelana. Para ulama mengatakan seukuran satu hasta. Tapi sutrah tidak harus seperti itu, hadist itu menunjukan salah satu contoh sutrah yang dapat digunakan. Tapi apakah boleh jika sutrah yang digunakan lebih rendah dari pada satu hasta? Para ulam berpendapat boleh tapi jika benar-benar tidak ada benda lain yang lebih tinggi dari pada itu.
Rosulullah saw pernah bersabda :

إذا صلى أحدكم فليستتر لصلاته ولو بسهم

“ Jika diantara kalian sholat, maka hendaknya menggunakan sutrah di dalam sholatnya walaupun hanya sebuah anak panah “ ( HR Ahmad )

 “Begitu pentingnya sutrah dalam shalat sehingga Rasulullah memerintah kita menggunakan sutrah meskipun menggunakan anak panah. “

Dalam Hadist yang lain Rasulullah صلى الله عليه وسلم pernah bersabda,

إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ إِلَى سُتْرَةٍ فَلْيَدْنُ مِنْهَا لاَ يَقْطَعْ الشَّيْطَانُ عَلَيْهِ صَلاَتَهُ

“Apabila salah seorang dari kalian shalat menghadap sutroh (penghalang), maka hendaklah dia mendekat kepadanya. Maka setan tidak akan memotong shalatnya.”
[HR.Abu Daud dalam Sunan-nya (695), dan An-Nasa’iy dalam Al-Mujtaba (748). Hadits ini di-shohih-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Takhrij Al-Misykah (782)]

Qurroh bin Iyas رضرضي الله عنه berkata,

رَآنِيْ عُمَرُ وَأَنَا أُصَلِّيْ بَيْنَ أُسْطُوَانَتَيْنِ فَأَخَذَ بِقَفَائِيْ فَأَدْنَانِيْ إِلَى سُتْرَةٍ فَقَالَ: صَلِّ إِلَيْهَا

“Umar melihatku sedang shalat di antara dua tiang. Dia langsung memegang leherku dan mendekatkan aku ke sutroh (penghalang) sambil berkata, “Shalatlah menghadap sutroh (penghalang)”.
[HR.Bukhariy dalam Shahih-nya (1/577) secara mu’allaq, dan Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushonnaf (7502)]

*Gambar tambahan shaf yang benar :

 Untuk shaf berjamaah selengkapnya, dapat dilihat disini

Maha benar Allah yang telah mengutus rasulullah, dengan mengetahui hadist-hadist diatas, kita sekarang dituntut untuk lebih berhati-hati dalam shalat, syukur-syukur dapat diceritakan kepada teman dekatnya, karena akan menjadi ladang amal anda pada saat hari dimana harta dan jabatan tidak berguna kecuali hanya amal shaleh. Dan tak lupa, kita meminta perlindungi kepada penguasa langit dan bumi,  Allah SWT. Semoga Allah melindungi Allah dari setan yang terkutuk. (M. Aziz)

Tahukah Anda Jelmaan Setan?



P
ocong, kuntilanak, gendruwo adalah salah satu dari penampakan hantu di sekeliling kita, tapi bukan maksud kami utuk membahasnya. Memang setan dapat menampakkan diri sesuai keinginannya dalam bentuk menakutkan dan tentunya semua atas izin Allah. Tetapi yang akan saya bahas disini adalah makhuk yang kasat mata, yang dapat dilihat oleh mata telanjang tetapi nabi rasullullah alaihiwasalam menyebutnya “setan”. Apakah itu? Penasaran? Simak ini! Check it out
 First, Anjing hitam
DariAbu Dzar, Rasulullah bersabda, “ Jika salah seorang dari kalian berdiri shalat, jika di depannya terdapat benda setinggi sandaran pengendara unta (+- 50 cm), maka itulah pembatasnya. Jika pembatas itu tidak ada, shalatnya akan terpotong oleh keledai, wanitadan anjing hitam yang lewat.“ Perawi berkata, “ Wahai Abu Dzar, apa bedanya anjing hitam dengan yang merah dan kuning?” Abu Dzar berkata, “ Wahai putra saudaraku, aku bertanya kepada Rasulullah seperti pertanyaanmu kepadaku, Beliau menjawab;
“ Anjing hitam adalah setan.” (HR. Muslim dan lainnya)
Kitab Aunul Ma’bud(2/225) menyebutkan, setan kadangkala menjelma menjadi anjing hitam. Selain itu ada yang berpendapat bahwa disebut setan karena anjing yang hitam lebih berbahaya.
Di dalam hadist tersebut yang dimaksud terpottong adalah bukan batal shalatnya tetapi berkurangnya nilai shalat karena gangguan yang dapat mengakibatkan mengganggu kekusukan shalat. (Tuhfatul Ahwaszi 1/371)
Second, ular
Rasulullah bersabda;
“ Sesungguhnya di kota Madinah terdapat jin-jin yang sudah masuk islam. Jika kalian melihat salah satu dari mereka, maka berikanlah ia ijin tiga hari. Jika dia masih terlihat setelah itu, maka bunuhlah karena dia adalah setan.” (HR. Muslim)
Hadist tersebut muncul karena pada suatu ketika seorang suami yang pulang mendapati istrinya ketakutan karena ada ular dirumahnya, suaminya pun bertindak tanggap dengan membunuh ularnya tetapi naas, suaminya juga ikut tewas, hal ini lalu diceritakan kepada rasulullah lantas Beliau bersabda seperti itu.
Dalam hadist lain jika engkau mendapati ular dirumah anda, cukup diberi peringatan tiga kali dengan menyebut asma Allah. Jika ia pergi biarkan tapi jika tidak, maka diperbolehkan untuk membunuhnya. Tetapi jangan sampai membunuhnya kecuali telah memberi peringatan tiga kali dengan menyebut asma Allah.
Third, burung dara
Dari Abu Hurairah, Rasulullah melihat seseorang membututi(bermain-main) burug merpati lalu bersabda,” Setan lelaki sedang membututi setan perempuan.” (HR. Abu Daud)
Burung dara disebut setan karena sering menyibukkan orang dengan aktivitas tak bermanfaat dan melalaikan dari dzikrullah bahakan dibuat judi.( Aunul Ma’bud 10/417)
Fourth, orang yang lewat didepan orang shalat
Rasululloh bersabda;
“ Jika ada yang lewat di depan kalian saat salah seorang dari kalian shalat, cegahlah ia. Jika dia enggan, tetaplah cegah dirinya. Dan jika masih saja bersih keras lewat, lawanlah ia karena ia adalah setan” (HR. Bukhari dan Muslim)
Yang dimaksud setan adalah karena orang itu melakukan perbuatan setan dengan cara lewat didepan orang sholat. Yang perlu ditekankan “ Lawan” dalam hadist tersebut bukan berarti mengajaknya bertengkar tapi dengan cara tasbih atau isyarat tangan (mengajukan tangan ke depan seperti nyetop) . Tak heran dalam mencegah ini terjadi, mungkin karena ketidak tahuan orang, islam telah mengajarkan bahwa shalat hendaknya mendekatkan diri ke sutrah. Sutrah adalah pembatas di depan oarang shalat. Pembatasnya bisa menggunakan tembok, kayu atau tiang. Tapi kalau mahasiswa sih seringnya tasnya ditaruh di depan sebagai sutrah dan agar ga hilang (kan keliatan)
Fifth, wanita pengumbar aurat
Rasululloh bersabda;
“Wanita itu datang dengan rupa setan dan berpaling juga dengan rupa setan. Jika salah seorang dari kalian melihat wanita-lalu timbul hasrat- maka hendaknya ia mendatangi istrinya, sebab hal itu akan menghentikan nafsunya.” (HR. Muslim)
Wanita pengumbar aurat bukan maksud saya mengartikan menjadi jelmaan setan.  Hal ini hanya merupakan perumpamaan ketika wanita sedang mengumbar auratnya pada seorang lelai yang bukan mukhrim, boleh jadi lelaki itu akan mempunyai  hasrat untuk bertindak hal yang negatif, seperti halnya godaan setan.
Adapun seorang wanita keluar dari rumah dengan aurat yang tertutup secara syar’i maka jarang lelaki akan tergoda meskipun masih terdapat ada  kemungkinan kecil lelaki akan tergoda. Dalam hal ini lelaki lah yang harus pandai-pandai mengontrol hawa nafsunya. Memang terasa sulit, tapi kita harus tetap berusaha meskipun terkadang kita jatuh terpelosok.
Maha benar Allah yang telah mengutus rasulullah, dengan mengetahui hadist-hadist diatas, kita sekarang dituntut untuk lebih berhati-hati dalam bertindak, syukur-syukur dapat diceritakan kepada teman dekatnya, karena akan menjadi ladang amal anda pada saat hari dimana harta dan jabatan tidak berguna kecuali hanya amal shaleh. Dan tak lupa, kita meminta perlindungi kepada penguasa langit dan bumi,  Allah SWT. Semoga Allah melindungi Allah dari setan yang terkutuk. (M. Aziz)
Gimana pendapatmu tetang ini, silahkan anada berkomentar di bawah , semoga menjadi amal shaleh

Yuk Pilih Istri yang ?

 
S
edikit uang bukanlah penghambat untuk memperoleh keluarga yang bahagia. Banyak orang kaya tetap mereka tidak memporoleh ketenangan dan kebahagiaan dalam berkeluarga. Dan tak jarang ditemukan di kalangan orang miskin dapat menemukan kebagiaan dalam proses menjalani rumah tangga dengan pasangannya. Fenomena ini sudah tak asing lagi, karena harta bukan faktor yang penting untuk memperoleh kebahagiaan. Tak ada hal yang dapat membahagiakan muka yang indah antara suami dan istri, melainkan karena agamanya.

“Sesungguhnya wanita tidak akan diniikahi melainkan karena empat hal, kecantikan, harta, keturunan dan agama. Hendaklah engkau memilih wanita karena agamanya”

“Barangsiapa yang menikahkan (putrinya) karena silau akan kekayaan lelaki meskipun buruk agama dan akhlaknya, maka tidak akan pernah pernikahan itu dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahi seorang wanita karena kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya, Siapa yang menikahinya karena kekayaan, Allah hanya akanmemberinya kemiskinan, Siapa yang menikahi wanita karena bagus nasabnya, Allah akan menambahkan
kerendahan padanya, Namun siapa yang menikah hanya karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya atau karena ingin mempererat kasih sayang, Allah senantiasa memberi barakah dan menambah kebarakahan itu padanya” (HR. Thabrani) 

Keluarga yang bahagia dan barakah hanya dapat dicapai dengan saling mencintai karena Allah, karena sepanjang masa hidup manusia tidak akan pernah sepi akan masalah. Jikalau terjadi permasalahan, mereka pasti menyelesaikan secara kaidah-kaidah islam sehingga permasalahan dapat diselesaikan dengan baik. 

“Jadilah istri yang terbaik. Sebaik-baiknya istri,apabila dipandang suaminya menyenangkan, bila diperintah ia taat, bila suami tidak ada, ia jaga harta suaminya dan ia jaga kehormatan dirinya” (Al Hadits) 

Tidak sedikit masalah yang kecil menjadi masalah yang besar atau sebaliknya jika kurangnya pemahaman antara kedua belah pihak. Pada hakikatnya permasalahannya ini adalah letak pada komunikasi. Dalam islam telah diatur komunikasi yang baik dalam berumah tangga, contoh yang paling sederhana adalah ketika Rasulullah memanggil istrinya dengan panggilan “ Ya Khumairah” (wahai yang pipinya kemerah merahan) begitu mesranya Rasulullah berkomunikasi dengan sang istri. Tapi bukan saatnya saya membahas komunikasi antara suami dan istri, inginrasanya membahasnya disini, tapi akan lebih baik akan dibahas pada kesempatan yang lainnya. Sungguh akhlak yang agung terdapat pada Rasulullah. Dan begitulah islam mengatur kehidupan, mulai dari hal yang sepele sampai hal yang rumit. Maka tak heran Rasulullah menganjurkan umatnya untuk memilah-milah wanita yang akan dijadikan istri kecuali karena pemahaman agamanya yang baik.
Semoga Allah mempertemukan jodoh anda dan kita senantiasa dalam perlindungan rahmatnya. Karena tak ada surga di dunia ini kecuali rumah tangga yang sakinah dan barakah karena dilandasi akidah islam yang mengakar kuat dalam hati. (M. Aziz)

Hadist Keutamaan Nikah


Maha Suci Allah yang Maha mengatur kehidupan, Maha Mengetahui yang gaib dan yang mempersatukan dua hati yang berbeda. Menikah adalah diantara sunnah-sunnah Rasulullah yang paling agung. Akan tampak Indah ketika mengarungi rumah tangga jika kita mengetahui keutamaan-keutamaan membangun pernikahanyang berdasarkan syariat islam. Semua perilakunya akan menjadi ibadah jika ia mengikuti apa-apa yang diperintahkan Rasulullah, sungguh tiada kerugian didalamnya, engaku termasuk manusia yang beruntung.
Berikut ini adalah kumpulan Hadist dan ayat yang membahas seputar pernikahan. Semoga bermanfaat untuk kita dan menjadi amalan hijariah yang mengalir terus-menerus bagi yang menyebarkannya. Allahu alam

“Sesungguhnya, apabila seorang suami memandang isterinya (dengan kasih & sayang) dan isterinya juga memandang suaminya (dengan kasih & sayang), maka Allah akan memandang keduanya dengan pandangan kasih & sayang. Dan apabila seorang suami memegangi jemari
isterinya (dengan kasih & sayang) maka berjatuhanlah dosa-dosa dari segala jemari keduanya” (HR. Abu Sa’id)

“Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih baik, daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan)” (HR. Ibnu Ady dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah)

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir” (Ar-Ruum 21)

“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antarakamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKANMEREKA DENGAN KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui.” (An Nuur 32)

“Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah” (Adz Dzariyaat49) 

“Janganlah kalian mendekati zina, karena zina ituperbuatan keji dan suatu jalan yang buruk” (Al-Isra32) 

“Dialah yang menciptakan kalian dari satu orang, kemudian darinya Dia menciptakan istrinya, agar menjadi cocok dan tenteram kepadanya” (Al-A’raf 189)

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)” (An-Nur 26)

“Berikanlah mahar (mas kawin) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan” ( An Nisaa : 4) 

“Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka,bukan golonganku” (HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.) 

“Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu :berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak danmenikah” (HR. Tirmidzi) 

“Janganlah seorang laki-laki berdua-duan (khalwat)dengan seorang perempuan, karena pihak ketiga adalah syaithan” (HR. Abu Dawud) 

“Wahai para pemuda, siapa saja diantara kalian yang telah mampu untuk kawin, maka hendaklah dia menikah. Karena dengan menikah itu lebih dapat menundukkanpandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa, karenasesungguhnya puasa itu bisa menjadi perisai baginya”(HR. Bukhori-Muslim) 

“Janganlah seorang laki-laki dan wanita berkhalwat, sebab syaithan menemaninya. Janganlah salah seorang di antara kita berkhalwat, kecuali wanita itu disertai
mahramnya” (HR. Imam Bukhari dan Iman Muslim dari Abdullah Ibnu Abbas ra). 

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah tidak melakukan khalwat dengan seorang wanita yang tidak disertai mahramnya, karena sesungguhnya yang ketiga adalah syetan” (Al Hadits) 

“Dunia ini dijadikan Allah penuh perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan hidup adalah istri yang sholihah” (HR. Muslim) 

“Jika datang (melamar) kepadamu orang yang engkau senangi agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia (dengan putrimu). Jika kamu tidak menerima (lamaran)-nya niscaya terjadi malapetaka di bumi dan kerusakan yang luas” ( H.R. At-Turmidzi) 

“Barang siapa yang diberi istri yang sholihah oleh Allah, berarti telah ditolong oleh-Nya pada separuh agamanya. Oleh karena itu, hendaknya ia bertaqwa pada separuh yang lain” (HR. Al-Hakim dan At-Thohawi)

“Jadilah istri yang terbaik. Sebaik-baiknya istri,apabila dipandang suaminya menyenangkan, bila diperintah ia taat, bila suami tidak ada, ia jaga harta suaminya dan ia jaga kehormatan dirinya” (Al Hadits) 

“Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah : 1.Orang yang berjihad / berperang di jalan Allah. 2.Budak yang menebus dirinya dari tuannya. 3. Pemuda / i yang menikah karena mau menjauhkan dirinya dari yang haram” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim) 

“Wahai generasi muda! Bila diantaramu sudah mampu menikah hendaklah ia nikah, karena mata akan lebih terjaga, kemaluan akan lebih terpelihara”(HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas’ud) 

“Kawinlah dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu beranak. Sesungguhnya aku akan membanggakan kamu sebagai umat yang terbanyak” (HR. Abu Dawud) 

“Saling menikahlah kamu, saling membuat keturunanlah kamu, dan perbanyaklah (keturunan). Sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya jumlahmu di tengah
umat yang lain” (HR. Abdurrazak dan Baihaqi) 

“Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak menikah, dan sehina-hina mayat kalian, adalah yang tidak menikah” (HR. Bukhari) 

“Diantara kamu semua yang paling buruk adalah yang hidup membujang, dan kematian kamu semua yang paling hina adalah kematian orang yang memilih hidup
membujang”


“Rasulullah SAW bersabda : Kawinkanlah orang-orangyang masih sendirian diantaramu. Sesungguhnya, Allah akan memperbaiki akhlak, meluaskan rezeki, dan menambah keluhuran mereka” (Al Hadits) 

“Barangsiapa yang menikahkan (putrinya) karena silau akan kekayaan lelaki meskipun buruk agama dan akhlaknya, maka tidak akan pernah pernikahan itu dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahi seorang wanita karena kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya, Siapa yang menikahinya karena kekayaan, Allah hanya akanmemberinya kemiskinan, Siapa yang menikahi wanita karena bagus nasabnya, Allah akan menambahkan
kerendahan padanya, Namun siapa yang menikah hanya karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya atau karena ingin mempererat kasih sayang, Allah senantiasa memberi barakah dan menambah kebarakahan itu padanya” (HR. Thabrani) 

“Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin saja kecantikan itu membuatmu hina. Jangan kamu menikahi wanita karena harta / tahtanya mungkin
saja harta / tahtanya membuatmu melampaui batas. Akan tetapi nikahilah wanita karena agamanya. Sebab, seorang budak wanita yang shaleh, meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama” (HR. Ibnu Majah) 

“Dari Jabir r.a., Sesungguhnya Nabi SAW. telahbersabda : Sesungguhnya perempuan itu dinikahi orang karena agamanya, kedudukan, hartanya, dan kecantikannya ; maka pilihlah yang beragama” (HR. Muslim dan Tirmidzi) 

“Wanita yang paling agung barakahnya, adalah yang paling ringan maharnya” (HR. Ahmad, Al Hakim, Al Baihaqi dengan sanad yang shahih) 


“Sesungguhnya berkah nikah yang besar ialah yang sederhana belanjanya (maharnya)” (HR. Ahmad) 

“Dari Anas, dia berkata : ” Abu Thalhah menikahi UmmuSulaim dengan mahar berupa keIslamannya” (Ditakhrij dari An Nasa’i) 

“Adakanlah perayaan sekalipun hanya memotong seekor kambing.” (HR. Bukhari dan Muslim) 

“Rasulullah Saw melarang laki-laki yang menolak kawin (sebagai alasan) untuk beralih kepada ibadah melulu.” (HR. Bukhari) 

“Sesungguhnya dunia seluruhnya adalah benda (perhiasan) dan sebaik-baik benda (perhiasan) adalah wanita (isteri) yang sholehah”. (HR. Muslim) 

“Rasulullah Saw bersabda kepada Ali Ra: “Hai Ali, ada tiga perkara yang janganlah kamu tunda-tunda pelaksanaannya, yaitu shalat apabila tiba waktunya, jenazah bila sudah siap penguburannya, dan wanita (gadis atau janda) bila menemukan laki-laki sepadan yang meminangnya.” (HR. Ahmad) 

“Seorang janda yang akan dinikahi harus diajak bermusyawarah dan bila seorang gadis maka harus seijinnya (persetujuannya), dan tanda persetujuan seorang gadis ialah
diam (ketika ditanya). “(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah) 

“Kawinilah gadis-gadis, sesungguhnya mereka lebih sedap mulutnya dan lebih banyak melahirkan serta lebih rela menerima (pemberian) yang sedikit.”(HR. Ath-Thabrani) 

“Janganlah seorang isteri memuji-muji wanita lain di hadapan suaminya sehingga terbayang bagi suaminya seolah-olah dia melihat wanita itu.” (HR. Bukhari)

“Seorang isteri yang ketika suaminya wafat meridhoinya maka dia (isteri itu) akan masuk surga. “(HR. Al Hakim dan Tirmidzi) 

“Hak suami atas isteri ialah tidak menjauhi tempat tidur suami dan memperlakukannya dengan benar dan jujur, mentaati perintahnya dan tidak ke luar (meninggalkan) rumah kecuali dengan ijin suaminya, tidak memasukkan ke rumahnya orang-orang
yang tidak disukai suaminya. “(HR. Ath-Thabrani) 

“Tidak sah puasa (puasa sunah) seorang wanita yang suaminya ada di rumah, kecuali dengan seijin suaminya. “(Mutafaq’alaih) 

“Tidak dibenarkan manusia sujud kepada manusia, dan kalau dibenarkan manusia sujud kepada manusia, aku akan memerintahkan wanita sujud kepada suaminya karena
besarnya jasa (hak) suami terhadap isterinya.”(HR. Ahmad) 

“Apabila di antara kamu ada yang bersenggama dengan isterinya hendaknya lakukanlah dengan kesungguhan hati. Apabila selesai hajatnya sebelum selesai isterinya, hendaklah dia sabar menunggu sampai isterinya selesai hajatnya. “(HR. Abu Ya’la) 

“Apabila seorang di antara kamu menggauli isterinya, janganlah menghinggapinya seperti burung yang bertengger sebentar lalu pergi. “(HR. Aththusi) 

“Seburuk-buruk kedudukan seseorang di sisi Allah pada hari kiamat ialah orang yang menggauli isterinya dan isterinya menggaulinya dengan cara terbuka lalu suaminya mengungkapkan rahasia isterinya kepada orang lain. “(HR. Muslim) 

“Sesungguhnya wanita seumpama tulang rusuk yang bengkok. Bila kamu membiarkannya (bengkok) kamu memperoleh manfaatnya dan bila kamu berusaha meluruskannya maka kamu mematahkannya. “(HR. Ath-Thahawi) 

“Talak (perceraian) adalah suatu yang halal yang paling dibenci Allah. “(HR. Abu Dawud dan Ahmad) 

“Ada tiga perkara yang kesungguhannya adalah kesungguhan (serius) dan guraunya (main-main) adalah kesungguhan (serius), yaitu perceraian, nikah dan rujuk. “(HR. Abu Hanifah) 

“Apabila suami mengajak isterinya (bersenggama) lalu isterinya menolak melayaninya dan suami sepanjang malam jengkel maka (isteri) dilaknat malaikat sampai pagi. “(Mutafaq’alaih) 

“Allah tidak akan melihat (memperhatikan) seorang lelaki yang menyetubuhi laki-laki lain (homoseks) atau yang menyetubuhi isteri pada duburnya. “(HR. Tirmidzi) 

semoga bermanfaat dan kita selalu diberi rahmat, hidayah dan perlindungan. Ya Allah tunjukkanlah kami jalan yang lurus, jalan yang Kau ridhoi, jalan yang ditempuh orang-orang yang Engkau cintai. amiin.. (M. Aziz)
Bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mengajarkan suatu ilmu, maka dia mendapatkan pahala orang yang mengamalkannya, tidak mengurangi dari pahala orang yang mengamalkannya sedikitpun".

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls