"Barangsiapa dikehendaki baginya kebaikan oleh Allah, maka Dia akan memberikan PEMAHAMAN AGAMA kepadanya.” (HR. Bukhari no. 71 dan Muslim no. 1037)

Kamis, 16 Agustus 2012

5 Tipe Manusia yang Perlu Anda Ketahui


          Tak terasa sekarang aku, sebut saja Aziz, berada di tahun ketiga di masa perkuliahan yang bertepatan di tahun 2012, begitu cepat waktu berlalu. Aku ingat perkataan kakak kelasku yang banyak mengajarkan pengalaman kepadaku, beliau adalah seorang Presiden BEM FTI. Aku terkadang sering berdiskusi meminta saran akademik atau sekedar belajar memenej sesuatu. Dia pernah berkata kepadaku “Ziz, tahun ke dua dan tahun ketiga adalah masa keemasan seorang mahasiwa. Karena pada tahun ini engkau dapat mengembangkan passion-mu dengan optimal” begitu ujarnya. oke kak..., akan selalu ku ingat pesan mu ini, karena sekarang aku sedang menempuh tahun ketiga. Yupp, Selama empat Semester kuliah jurusan teknik Material dan Metalurgi  ITS, banyak teman dan pengalaman yang aku dapatkan. Mulai dari teman baik yang banyak aku dapatkan ketika memasuki JMMI ITS, dari yang selalu mempunyai perangai katanya yang menyejukkan hati dan yang selalu memberikan dorongan agar aku tetap bertahan  untuk memecahkan berbagai macam persoalan yang datang silih berganti. Dia ibarat sebuah teko yang mengeluarkan air yang jernih, harum baunya dan segar rasanya. Tapi bukan saatnya aku membahas ini lebih dalam. Tapi Intinya, banyak pengalaman yang aku dapatkan dalam perkuliahan ini, salah satunya tentang mengklasifikasi karakter Mahasiswa(manusia).
         Di kampus ITS ini banyak tipe manusia yang menjalani kehidupannya. Sehingga aku terinspirasi dari Imam Ibnul Jauzi rahimahullah untuk menuliskan analogi tipikal mahasiswa saat dikampus ITS yang aku cintai ini, dengan tipe manusia dalam menjalani kehidupannya. Khususnya kehidupan dalam memenej kebutuhan, keinginan nafsu serta kemampuan menggunakan potensi diri.
          Katagori pertama adalah mahasiswa yang bodoh. Meskipun sekolah bertahun-tahun di kampus, saat lulus, ia tak akan memahami apapun. Tidak ada hasil yang dia bawa dari kampusnya. Bahkan meskipun tiap kelas dengan mata kuliah yang sama, ia ulangi selama tiga kali setiap kelasnya pun, hasilnya bakal tetap sama. Menurutku orang seperti ini “tidak mengetahui tempat tujuan penciptaanya dan tidak mendapat manfaat dari keberadaanya di dunia.”
          Jika dalam kehidupan dunia yang nyata, mereka adalah orang-orang kafir yang sama sekali kosong mengenai untuk apa dia diciptakan dan ia tidak tahu apa tujuan hidup sejatinya. Juga orang-orang yang meski mengaku beragama, tapi kosong dari pada hidayah-Nya. Orang-orang semacam ini, jatah umurnya ditambahpun tidak akan berguna. Yang mereka tahu hanya memburu kesenangan duniawi dan sama sekali tak mengenal sang Khalik, apalagi hak-hak-Nya. Setan adalah kawan setianya bahkan mereka sudah naik level setingkat dengannya
Allah berfirman;
“Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat kami.” (Yunus: 7)
“Maka pada hari ini kami selamatkan badanmu, supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami.” (Yunus: 92)
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (Al-Hasyr: 19)
“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.” (Ar-Rum: 7)
“Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari orang yang berpaling dari peringatan kami, dan tidak menginginkan kecuali kehidupan duniawi. Itulah sejauh-jauh pengetahuan mereka. Sesungguhnya Rabbmu, Dialah yang paling mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia pulalah yang paling mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.” (An-Najm: 29-30)
          karena hidup tak memiliki tujuan hidup, sebagian mereka pun menyia-nyiakan hidup. Drop out dari kampus, atau frustasi karena masalah sehingga suicide. Na’udzubillah.
         Tipe kedua, sebagian mahasiswa di kampus, disamping bodoh dan malas mereka juga gemar mengganggu teman-temannya, mencuri barang dan menyakiti. Ini perumpamaan para penjahat dan pendosa. Untuk golongan ini, aku yakin para pembaca sudah paham
           Yang ketiga adalah mahasiswa (khususnya mahasiswa teknik) yang menyukai belajar teori-teori saja tapi tidak belajar eksak. Meskipun sebenarnya teorinya tidak benar-benar bagus. Setelah keluar, ia hana mampu menjelaskan yang berkaitan dengan teori-teori saja. Ini perumpamaan bagi manusia yang faham atau tertarik pada suatu hal, tapi melupakan perkara-perkara yang mendesaak dan menjadi prioritas.
          Mereka adalah orang-orang yang tertarik mendalami hal-hal tertentu yang tidak “penting” dan melupakan agama. Orang-orang ini sangat menggilai kegemarannya, menguasai tapi tak tahu mengenai diennya (agamanya) kecuali sedikit. Kalau ditanya mengenai kegemarannya, insyaAllah anda memperoleh jawaban yang excelent lah karena pengetahuannya yang luas dalam bidangnya. Tapi jangan ditanya soal fiqih apalagi soal mahzab yang sederhana aja, ampun broo...hanya senyum kencur yang anda dapatkan.
Allah berfirman
"Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat (batin) adalah lalai." – (QS.30:7)
          Mereka rela menghabiskan banyak waktu, tenaga dan harta untuk memenuhi keinginan. Sedang untuk akhirat mereka kikir.
          Tipe ini merupakan tipe kebanyakan orang. Kita sendiri menyadari, masih sering melupakan akhirat dan menggandrungi perkara-perkara remeh yang sama sekali tidak membuat kehidupan akhirat menjadi lebih baik. Sering terjadi keadaan yang tumpang-tindih, jauh lebih berat urusan dunianya dari pada akhiratnya.
         Kita hampir selalu digembosi oleh hawa nafsu kala berniat akan belajar dien(agama). Akhirnya semangat melemah sehingga berakibat amal shalih juga menurun
         Tipe yang keempat adalah mahasiswa yang selalu serius dalam belajar. Ia selalu termotivasi untuk mencapai prestasi sehingga ia selalu mengejar prestasi-prestasi besar. Berpacu dengan waktu untuk mencapai hal-hal yang besar dan memuaskan. Inilah karakter mukmin yang sempurna ia mengalahkan pesaingnya di hari pertandingan dan dengan bangga telah menorehkan nilai rapor yang excelent karena rapor yang dilukis dengan catatan prestasi. Merekalah jawara kebaikan. Mereka sungguh sadar bahwa hal yang paling prioritas di dunia ini adalah prestasi akhirat. Inilah yang selalu mereka kejar-kejar dan menjadi obsesi sertaa motivasi yang tiada batas. Hidupnya benar-benar diabdikan untuk segala hal yang menjadikan tangga untuk mencapai prestasi yang gemilang di akhirat kelak yang berbuah pundi-pundi pahala.
          Yang terakhir yaitu tipe manusia yang barangkali jika diibaratkan mahasiswa adalah sebenarnya baik tetapi semngatnya lemah. Tidak memiliki gairah yang besar dan meraih prestasi yang tinggi. Dal kehidupan nyata tipe mahasiswa ini adalah orang-orang yang hanya mencukupkan diri dengan hal-hal yang wajib saja. Mereka cukup puas menadi muslim yang awam. Tidak pernah memiliki gairah untuk bejuang lebih keras, menggali potensi yang terbaik.
          Alhamdulilah telah dijelaskan beberapa tipe manusia  dalam dunia nyata. Nah, demikianlah, semoga dengan mengetahui ini kita menjadi sadar posisi kita lalu berusaha untuk memperbaiki diri menjadi yang lebih baik. Semoga Allah selalu menjaga kita. Amiin.
Wallahua’lam.(Aziz)[]

*Dinspirasi oleh Imam Ibnul Juzi dan majalah ar-risalah

0 komentar:

Posting Komentar

Bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mengajarkan suatu ilmu, maka dia mendapatkan pahala orang yang mengamalkannya, tidak mengurangi dari pahala orang yang mengamalkannya sedikitpun".

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls